Saat ini tren melakukan investasi memang sedang tinggi di Indonesia. Banyak masyarakat yang memilih investasi saham atau emas sebagai bentuk alokasi aset yang menguntungkan di masa depan.
Pemilihan saham dan emas ini juga bukan tanpa alasan. Kedua instrumen ini dianggap memiliki prospek yang bagus di masa depan dan bisa memberikan keuntungan bagi investor. Lantas, manakah yang lebih baik antara keduanya?
Kelebihan dan Risiko Investasi Saham
Saham adalah pada bukti tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha di suatu perseroan terbatas atau perusahaan. Dokumen ini diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari investor.
Ketika kamu berinvestasi saham di perusahaan tertentu, maka artinya kamu bisa berpartisipasi dalam RUPS, memiliki klaim terhadap aset perusahaan, dan punya hak atas pendapatan perusahaan.
Investasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, diantaranya adalah:
1. Kelebihan dari Investasi Saham
Kelebihan investasi saham yang pertama adalah peluang mendapatkan Dividen. Dividen adalah pembagian keuntungan kepada investor dari perusahaan yang berasal dari laba perusahaan.
Selain itu, investor juga akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain. Maksud capital gain adalah keuntungan yang investor dapatkan dari selisih antara harga beli dan harga jual.
Jadi keuntungan ini akan investor peroleh setelah melakukan penjualan saham. Misalnya kamu membeli saham seharga Rp 50.000 dan menjualnya di harga Rp 80.000, selisih Rp 30.000 itulah yang disebut capital gain.
Kelebihan lain dari investasi ini adalah aksesnya yang sangat mudah. Apalagi saat ini sudah ada banyak sekali aplikasi yang bisa menjadi media untuk investasi saham. Jadi kapanpun dan dimanapun kamu bisa berinvestasi dengan mudah.
Likuiditas saham juga tinggi sehingga kamu bisa membeli ataupun menjual saham dengan mudah di pasar saham.
2. Risiko Investasi Saham
Tidak hanya memiliki keunggulan, saham juga memiliki risikonya sendiri yang patut diwaspadai. Risiko saham yang pertama adalah fluktuasinya yang terbilang tinggi dan riskan. Jadi nilai saham yang kamu miliki bisa saja turun drastis.
Selain itu, likuidasi perusahaan juga menjadi risiko yang patut diwaspadai oleh investor. Saat perusahaan dilikuidasi, maka saham perusahaan bisa terhapus di Bursa Efek Indonesia sehingga kamu akan mengalami kerugian.
Kelebihan dan Risiko Investasi Emas
Sementara itu, investasi emas adalah investasi pada logam mulia yaitu emas. Investasi ini juga sudah populer dan terkenal akan nilainya yang stabil dan bisa memberikan keuntungan di masa depan.
Pada prakteknya, investasi ini memiliki kelebihan dan risikonya tersendiri, diantaranya adalah:
1. Kelebihan dari Investasi Emas
Salah satu keuntungan investasi emas yang populer adalah nilainya yang tahan terhadap inflasi. Saat penurunan mata uang terjadi, tren harga emas justru akan naik. Inilah yang membuat masyarakat lebih memilih instrumen ini untuk investasi.
Selain itu, emas juga memiliki likuiditas yang tinggi atau mudah untuk kamu cairkan. Jadi kapan saja kamu membutuhkan dana darurat, tinggal jual saja emas tersebut. Perawatan emas pun terbilang mudah meski kamu menyimpan bentuk fisiknya.
Kamu hanya harus menyimpannya di tempat yang aman seperti brankas atau bank. Jika ingin lebih praktis dan aman, kamu bisa berinvestasi di emas digital yang sangat populer untuk investasi di masa sekarang.
2. Risiko dari Investasi Emas
Dibalik kelebihannya, investasi emas pun memiliki risiko yang harus kamu waspadai. Risiko pertama adalah kehilangan yang bisa saja terjadi jika kamu tidak menyimpan bentuk fisik emas dengan aman.
Selain itu, emas rawan terhadap produk palsu yang bisa sangat merugikan investor. Solusi dari risiko ini adalah kamu harus membelinya di tempat yang memang terpercaya dan mengetahui cara membedakan emas asli dengan yang palsu.
Lantas, Lebih Baik Investasi Saham atau Emas?
Kedua instrumen investasi ini memang sama-sama potensial untuk para investor. Tidak heran kalau kemudian banyak yang bingung memilih investasi saham atau emas. Sebenarnya, jawaban ini akan tergantung pada kebutuhan investor.
Emas sebagai instrumen investasi akan lebih cocok untuk jangka panjang setidaknya lebih dari 5 tahun. Logam mulia ini kurang cocok jika kamu berencana menjualnya dalam waktu yang relatif singkat.
Banyak investor yang menjadikan emas sebagai simpanan di masa depan saat kondisi ekonomi dunia sedang memburuk. Karena emas bisa menjadi patokan untuk melihat kondisi ekonomi global.
Hal ini tentu jauh berbeda dengan saham yang sangat bergantung pada eksistensi perusahaan tempat membelinya. Jika perusahaan tersebut bisa survive dan terus mendapatkan laba, maka keuntungan yang kamu peroleh pun akan besar.
Sedangkan jika sampai perusahaan likuidasi atau bangkrut, saham yang kamu miliki pun akan hilang nilainya. Hanya saja, saham lebih fleksibel karena bisa untuk investasi jangka waktu menengah ataupun panjang.
Saham juga cocok untuk investor yang berani mengambil risiko demi mendapatkan keuntungan yang besar. Jadi kesimpulannya, baik investasi saham atau emas sama-sama menguntungkan dan kembali lagi kepada investornya.
Apabila kamu mencari instrumen yang bagus untuk masa depan dengan nilai yang stabil, maka pilih saja emas. Akan tetapi, kalau kamu mencari investasi yang cocok untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama, maka saham bisa jadi pilihan.
Penutup
Itulah pertimbangan yang bisa jadi referensi jika kamu bingung memilih investasi saham atau emas. Kedua instrumen ini sama-sama bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kondisi finansial yang lebih baik di masa mendatang.
Apapun investasi yang kamu pilih, pastikan memahami semua risiko dan mampu melakukan manajemen risiko dengan baik ya. Sebab, jangan sampai kamu berinvestasi, tapi justru terjerumus ke dalam kerugian karena tidak paham ilmunya.