Saya Mewawancarai Kemasan Generos, Begini Kesan Eksklusifnya!

Daftar isi [Tampil]

Kemasan Generos
Kemasan Generos


Rabu, 21 April 2021 kemarin saya akhirnya mendapatkan kiriman Generos setelah sekian lama menunggu. Pesanan Generos itu kira-kira datang saat siang hari, diterima oleh ibu saya karena saat itu saya masih tidur, wqwqwq. Saya baru ngeh ada kiriman Generos yang datang saat bangun menjelang Ashar. Saya cuman memegangnya, memerhatikan bungkus pesanan, tapi tidak sampai membuka.


Saya tak kunjung membukanya bukan berarti tak sabar, cuman karena belum waktu buka puasa saja, begitu. Saya menunggu waktu setelah buka puasa saja. Setelah azan Maghrib, berbuka, salat Maghrib, lalu salat Isya dilanjutkan tarawih, barulah saya membuka bungkus kiriman Generos yang masih dalam kemasan pos. Cukup lama waktunya, ya? Wqwqwq, yang penting kan tetap dibuka dan tidak dianggurin. 


Saat membukanya saya cuma bisa bilang "waw" karena sangat mewah sekali. Hmm, walaupun begitu saya merasa bingung juga. Kenapa bisa bingung? Karena saya ingin menguasai bingkisannya Generos yang sangat megah itu, tapi bingung harus bertanya-tanya ke siapa. Kebingungan itu bercokol kurang lebih selama setengah jam. Aduhhh.


Lalu saya memperhatikan kembali bungkus Generos yang saya buka tadi, dan bertanya kepada diri sendiri. Kenapa nggak saya wawancara saja bungkusnya langsung? Hmm, kenapa nggak terpikirkan dari tadi ya. Saya langsung to the point saja ngomong ke produk Generos. Supaya terkesan akrab, saya memanggilnya Bro Gen.


Saat saya tanya kenapa tidak Eros saja, dia bilang nanti dianggap personil Sheila on 7, padahal nggak punya bakat musik. Bakatnya hanyalah di bidang kesehatan, yakni membantu tumbuh kembang anak yang terlambat bicara dan mengalami speech delay. Sungguh bakat dan cita-cita yang amat mulia sekali. 


Impresi Awal Generos

Saya membahas bungkusnya terlebih dahulu. Banyak orang bilang bahwa "Don't judge a book by it's cover," tapi sayangnya ini bukan buku dan tampilan visual di jaman sekarang adalah hal yang sangat penting. Kalau visual saja menarik, maka insya Allah dalamnya juga menarik. Generos adalah salah satunya.


Bro Gen juga sebisa mungkin menampilkan impresi yang sangat mempesona bagi orang-orang yang membelinya. Dengan box packaging yang sangat mewah, berbentuk hard cover dengan warna biru aquatic yang sangat menyegarkan mata, Bro Gen berhasil menjual visual dengan baik kepada khalayak umum. "Kalau tampilan saya malah warna polkadot, lalu bungkusnya tidak mewah, yang ada saya dikira produk abal-abal, Mas." Katanya dengan tegas. 


"Visual itu memang benar-benar menjual, ya, Bro?" Tanya saya.


"Amat sangat, Mas. Saya katakan sekali lagi, sangat berpengaruh. Untuk sebuah produk kesehatan, tampilan menyegarkan dan meyakinkan harus jadi nilai jual yang amat penting. Apalagi, bunda-bunda yang hendak membeli juga pasti melihat bungkus saya terlebih dahulu. Tampilan harus mewah, agar penyampaian informasi juga nggak bertele-tele, " ujar Bro Gen sambil membenarkan kembali duduknya.


Saya setuju dengan yang dia sampaikan. Seperti yang tadi dia sampaikan, kalau warna merupakan elemen penting dalam visualisasi produk. Kalau warnanya saja tidak matching, yang ada orang-orang pada ogah buat beli. Yang beli mungkin ada, tapi pasti adalah orang yang iseng-iseng saja. Nggak mungkin karena tertarik dengan visualnya.


Selain itu, bungkus Generos dengan tampilan mewahnya itu memang sesuai dengan apa yang ditampilkan dalam media sosialnya. Tidak seperti produk-produk kesehatan lain yang suka beda tampilan dengan apa yang diiklankan, Generos tampil seutuhnya sesuai apa yang mereka tawarkan. Tidak seperti produk makanan junk food, suka beda bentuk sama yang ditaruh di menu


Obrolan bersama Bro Gen membuat saya banyak tahu alasan mengapa impresi awal saya kepada bungkus Generos sangatlah "waw" sekali. Bro Gen memberikan saya kesan yang sangat baik, apalagi penyampaian soal bungkusnya yang begitu mewah. Saya pun melanjutkan soal kesan eksklusif yang melekat pada diri Bro Gen.


Kesan Eksklusif

"Lalu mengapa dibuat kesan yang sangat eksklusif, ya, Bro?" Saya menanyakan lagi, lebih ditekankan kepada kesan eksklusif yang melekat pada diri Bro Gen.


"Setelah impresi awal yang cukup kuat dengan tampilan mewah, kesan eksklusif yang melekat tentu saja agar Generos semakin dikenal. Bahasa kerennya mah branding. Kalau kesan eksklusif ini makin dikenal oleh masyarakat luas, khususnya bagi para bunda-bunda yang membeli Generos, walhasil pasar/ market akan semakin luas. Kalau kita nggak punya ciri khas, dalam hal ini eksklusivitas, apa yang mau dipresentasikan kalau ini Generos, loh. Gitu." Cukup panjang juga, ya, penjelasan Bro Gen ini. Cukup berapi-api, pun.


Kalau ada yang penasaran maksud kesan eksklusif, coba tengok media sosial dari Generos. Dengan tampilan hard, lalu di dalamnya ada dua botol produk Generos yang sangat memanjakan mata saat dibuka. Saya tidak menjamin impresi dan kesan lebay, tapi saya bisa pastikan kesan yang "wah" akan dirasakan oleh Anda.


"Kira-kira ada contoh kongkrit soal pengalaman kesan eksklusif ini, tidak?" Saya hendak memasukkan statement Bro Gen tadi.


"Kalau ndak percaya, ini saya kasih artikelnya. Pas dulu namanya masih belum Generos, Mas. Ini linknya." Mantap.


Saya cukup puas dengan wawancara dengan Bro Gen seputar kemasan Generos ini. Walaupun sebenarnya ingin nambah pertanyaan, tapi rasanya agak kurang enak. Lain kali akan saya tanyakan lagi jika waktu berkenan, mungkin saja mungkin. Saya menutup percakapan ini dengan khidmat, Bro Gen pun juga berterima kasih karena sudah mau mengkonsumsi dirinya. Ah, jadi malu dan sungkan rasanya. 


Penulis : Nasrulloh Alif

Editor : Reskia Ekasari

أحدث أقدم