Melanjutkan pembahasan mengenai cara membuat abstrak, kali ini saya akan berusaha membeda bagaimana contoh abstrak penelitian kualitatis sekaligus untuk proposal PKM-PSH.
PKM merupakan singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti (Sekarang Kemendikbud).
Baca juga:
$ads={1}
PKM menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berkarya dan menuangkan ide-idenya. Saya pernah sekali mengikuti ajang lomba ini. Pertama, kita mengajukan proposal penelitian terlebih dahulu. Kemudian, diseleksi semua proposal yang masuk. Kedua, pengumuman kelulusan untuk mengikuti ke tahap pendanaan untuk proposal penelitian. Terakhir, evaluasi atas penelitian yang dilakukan hingga didapat pemenang dalam presentasi finalnya.
Dulu saya dan dua rekan tim mengajukan proposal PKM bidang Penelitian Sosial dan Humaniora. Sebenarnya ada banyak bidang, tetapi kami lebih konsen untuk memilih penelitian sosial dengan jenis penelitian kualitatif yang membahas mengenai tradisi unik di daerah kami.
Contoh Abstrak Penelitian Kualitatif untuk Proposal PKM
ABSTRAK
Tradisi, Identitas, dan Budaya Lokal
(Studi Tradisi Mandi Bongen sebagai Identitas Masyarakat Sekayu dalam Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals)
Reskia Ekasari, Dwi Marissa, dan Sindi Febiana
Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan
Musi Banyuasin adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Musi Banyuasin atau kerap disingkat dengan sebutan MUBA memiliki keberagaman budaya atau tradisi salah satunya adalah Tradisi Mandi Bongen. Tradisi Mandi Bongen lebih tepatnya lagi berada di Kecamatan Sekayu, yaitu di pusat pemerintahan Kabupaten MUBA. Tradisi ini hanya bisa dijumpai pada saat musim kemarau. Pada saat itu masyarakat berbondong-bondong untuk melaksanakan ritual Tradisi Mandi Bongen. Mandi Bongen berarti mandi dengan pasir, kata Mandi atau Mani berarti Mandi, sedangkan Bongen artinya Pasir. Maka Tradisi Mandi Bongen adalah tradisi mandi dengan pasir di bantaran Sungai Musi oleh masyarakat Sekayu di waktu Sungai Musi dangkal. Disini peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai Tradisi Mandi Bongen terhadap aktivitas sosial, ekonomi dan budaya. Penelitian ini perlu dilakukan karena sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal daerah, dalam hal ini sebagai identitas masyarakat Sekayu untuk mewujudkan Indonesia Sustainable Development Goals.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi Tradisi Mandi Bongen sebagai identitas masyarakat Sekayu dan menganalisis sumbangsih Tradisi Mandi Bongen dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata agar tercapainya Indonesia Sustainable Development Goals. Setelah penelitian dilakukan, luaran yang diharapkan berupa jurnal dan dapat menjadi rujukan (acuan atau gambaran) bagi mahasiswa, masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya serta dapat digunakan dalam seminar nasional maupun internasional dalam usaha mengenalkan dan melestarikan Tradisi Mandi Bongen sebagai destinasi wisata lokal dalam upaya mewujudkan Indonesia Sustainable Development Goals.
Penelitian akan dilaksanan di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan selama tiga bulan dengan membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp. 10.729.000. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengungkap makna secara mendalam dibalik suatu fenomena, dengan sampel kepala daerah dari Dinas Pariwisata Musi Banyuasin, Camat Kota Sekayu, dan beberapa pengunjung, serta masyarakat setempat. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan tiga teknik yakni observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Adapun dalam proses pengambilan sampel, penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling.
Kata Kunci: Budaya Lokal, Mandi Bongen, Sekayu, Tradisi
=================
Sebelum masuk untuk membedah contoh abstrak di atas, ada baiknya sobat membaca dulu format dan cara membuat abstrak di artikel saya di sini:
Cara Membuat Abstrak Tugas AkhirBagaimana sudah dibaca belum artikelnya? Nah, kalau sudah kita akan membedah berdasarkan format penulisan abstrak yang ada di atas tersebut.
Perlu sobat ketahui bahwa abstrak kualitatif dan kuantitatif sebenarnya tidak ada bedanya. Format penulisan secara umum untuk keduanya sama. Akan tetapi, bedanya akan terlihat jelas dari substansi abstrak tersebut.
Penelitian kualitatif akan fokus pada penjabaran secara deskripsi, sedangkan kuantitatif berupa angka-angka yang diperoleh melalui analisis statistik.
Berikut hasil bedah contoh abstrak penelitian kualitatif yang
Kuskus Pintar peroleh:
1. Judul
Pada abstrak di atas, judul sudah dicantumkan. Penelitian tersebut berjudul "Tradisi, Identitas, dan Budaya Lokal (Studi Tradisi Mandi Bongen sebagai Identitas Masyarakat Sekayu dalam Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals)".
2. Penulis
Informasi penulis terdapat pada abstrak terdiri dari tiga orang yaitu
Reskia Ekasari, Dwi Marissa, dan Sindi Febiana. Informasi lainnya mengenai penulis adalah tempat mereka menempuh pendidikan. Penulis berasal dari Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera Selatan.
3. Latar Belakang
Awal mula muncul ide melakukan penelitian ini karena ketiga penulis tertarik dengan tradisi yang unik ini. Namun, perlu adanya analisis lebih dalam lagi terkait Tradisi Mandi Bongen pada aktivitas sosial, ekonomi dan budaya. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal daerah.
4. Tujuan
Sudah dijelaskan di dalam abstrak bahwa penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi Tradisi Mandi Bongen sebagai identitas masyarakat Sekayu dan menganalisis sumbangsih Tradisi Mandi Bongen dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
5. Metode Penelitian
Penelitian tersebut menggunakan jenis atau metode kualitatif. Penulis sudah mencantumkannya pada contoh abstrak penelitian kualitatif.
6. Hasil Penelitian
Dikarenakan penelitian ini masih berupa rencana atau proposal, maka penulis belum mencantumkan hasil penelitian. Baru hanya menjelaskan terkait anggaran biaya sebesar Rp. 10.729.000 serta sampel yang akan digunakan untuk memperoleh hasil penelitian.
7. Kata Kunci
Terdapat 4 kata kunci pada abstrak yaitu Budaya Lokal, Mandi Bongen, Sekayu, dan Tradisi. Penulisan kata kunci sudah benar yaitu memuat antara 3 sampai 5 kata saja. Kata ini bisa berupa kata tunggal atau kata majemuk.
Kesimpulan
Berdasarkan contoh abstrak penelitian kualitatif tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa penulis telah membuat abstrak dengan benar. Tetapi, hasil penelitian belum dicantumkan karena karya ilmiah tersebut masih berupa proposal penelitian. Semoga bedah
contoh abstrak penelitian kualitatif kali ini bisa membantu sobat yang masih kebingungan dalam membuat abstrak.