Daftar isi [Tampil]
Sebuah artikel yang random sekali, tapi tetap masih dalam koridor yang benar. Kali ini saya akan mengupas mengenai dua kepribadian yang berbeda yakni introvert dan ekstrovert.
Secara umum, kita akan menjumpai dua tipe kepribadian dalam sehari-hari. Bisa jadi introvert dan ekstrovert. Dua tipe ini memiliki perbedaan, dimana introvert sering dilabeli sebagai seorang yang pendiam sedangkan ekstrovert dicirikan dengan orang yang banyak oceh (ngomong). Katanya begitu sih.
Saya kerap mengisi tes kepribadian baik online dan offline, hasilnya sebagian besar memberi jawaban bahwa saya adalah seorang introvert. Kalau buku yang mengupas tes kepribadian, saya pernah membaca buku dengan judul “Who am I?”, benar saja di buku itu saya diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes kepribadian saya. Hasilnya ya sesuailah dengan realitanya, saya masuk dalam ketegori manusia introvert haha.
Kenapa sih introvert sering dikira sombong? Apa karena kebanyakan diem? Diikira manusia yang males ngomong? Hahaha saya tak mengerti kenapa orang-orang sering berpikir demikian? Tidak heran sih, kalau introvert sering dikira makhluk aneh yang sesat di bumi :”)
Eitt, kok malah jadi nyudutin si introvert kan kasian. Kamu pasti terkejut kalau sudah kenal sama introvert. Introvert ini nggak aneh! Hanya saja memang orang-orang perlu mengenal lebih jauh tentang kepribadian yang satu ini.
Balik ke judul pada artikel kali ini, kalian pasti bertanya-tanya emang ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert yah?
Gimana tuh introvert dan ekstrovert, apa bakal bisa nyambung gitu kalo dalam hubungan? *hubungan apa ini haha.
Hubungan yang dimaksud bisa jadi hubungan pertemanan atau hubungan sebagai pasangan dalam biduk rumah tangga (aku masih kecil om tante maaf yah).
Langsung saja kita ke inti poin artikelnya yah gaes.
Jadi begini kenapa ekstrovert itu adalah pasangan yang cocok untuk orang introvert?
Yuk simak di bawah.
1. Si Tenang vs Si Rame
Bisa kamu bayangin kalo satu tipe kepribadian terjebak dalam satu ruangan? Sama-sama pendiam, auto suasana hening paling hanya beberapa kalimat-kalimat biasa yang bisa diutarakan. Tapi, balik lagi ada beberapa introvert yang memang bisa membawa suasana menjadi tidak terlalu suram. Saya pernah terjebak di rumah hanya ada saya dan bapak saya, kami sama-sama manusia introvert. Otomatis di rumah hanya diam, hening, dan hanya sepatah dua patah kalimat yang muncul. Berbanding terbalik, jika ada ibu saya di rumah. Setidaknya ada yang menetralkan kami berdua antara saya dan bapak. Ibuk, saya amati adalah kepribadian ekstrovert walau tidak terlalu banyak bicara, tapi ibu bisa membuat sifat pendiam bapak saya jadi lebih mengasyikan.
Jadi, kalo ada bapak dan ibu di rumah, saya merasa mereka bisa saling melengkapi. Ya, ini dasar pengamatan saya kenapa mereka bisa cocok. Introvert saya katakana adalah sosok manusia yang tenang, walau terkesan seperti sombong tapi sebenarnya dia adalah sosok manusia yang tidak ingin salah mengambil tindakan. Si rame inilah yang paling pas menetralkan sifat si tenang. Jangan tenang-tenang mulu, ramein aja haha.
Nah itu alasan pertama, kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert. Intinya hidup si introvert bakal lebih rame jika ada si ekstrovert.
Introvert itu lebih menyukai pola komunikasi berupa teks yakni chat. Sedangkan ekstrovert mereka menyukai pola komunikasi berupa verbal. Iya, bagi introvert kalo bisa chat kenapa harus ditelpon (gue banget sih ini). Sedangkan si ekstrovert merasa lebih leluasa jika percakapan secara langsung, kamu ke aku *eaa. Si Gengsi? Why introvert gengsi? Ini sebenarnya karakter yang saya amati dari diri saya. Kemungkinan teman-teman disini tidak sepakat, it’s okay.
Si Gengsi saya maksudkan bahwa orang yang introvert cenderung merasa malas untuk memulai sebuah percakapan, merasa enggan kalau chat duluan sama si dia (aduhhh). Pokoknya gengsi dalam artian tidak ingin berinisiatif untuk memulai duluan. Sedangkan ekstrovert adalah tipe seseorang yang berani untuk memulai, dan tidak takut atas segala konsekuensinya. Misalnya cuman di read doang gitu hahaha. Si Agresif memang begitu, ketika terlintas kepikiran seseorang (rindu mungkin) dia tidak segan untuk menghubungi orang itu. Atau ketika berada di halte lagi duduk bersebelahan dengan orang lain, dia tidak segan untuk sekadar menyapa atau berbasa-basi bertanya.
Inilah alasan kedua kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert :v
Introvertkan gengsian orangnya, gak asik kalo gak diagresifkan oleh si ekstrovert .
Kemudian, ini alasan ketiganya kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert.
Jika dilihat dua tipe ini sangat berbanding terbalik yah? Tapi, tenang. Dengan perbedaan-perbedaan itulah yang membuat rasa semakin meriah (asyik).
Kenapa introvert itu kalem? Karena dia tipe orang yang pengen cari aman, pengen hidup tentram. Buktinya jika seorang introvert merasa lelah dan butuh melepaskan pikiran, dia tetap melakukan hal-hal yang kalem beutt. Misalnya, lebih memilih menyendiri, membaca buku, menonton film, atau menulis.
Ekstrovert manusia barbar! Itu kata teman saya. Barbar dalam artian hobi bergerak aktif. Jika si kalem kerjaannya kalem, maka barbar kerjaannya barbar. Si barbar jika sedang galau atau bosan, langsung saja ajak jalan-jalan, ajak ketemuan, ajak ngobrol, udah deh hilang kegabutannya.
Si monokrom dalam artian bahwa introvert memiliki cara pandang yang sederhana. Sedangkan, ekstrovert penuh dengan warna atau colorfull. Mudah saja membuat introvert bahagia, sekedar melihat tata ruang yang minimalis sudah membuatnya bahagia. Kalau saya sendiri merasa adem, kalau tata ruangan itu tidak banyak pernak-pernik, warnanya pun yang monokrom banget seperti abu-abu, agak gelap seperti coklat, atau warna yang soft seperti ungu muda, pastel. Dalam berpakaian si introvert cenderung memilih warna-warna yang tidak membuatnya menjadi pusat perhatian, orangnya sederhana banget pokoknya deh.
Sayang banget kalo monokrom punya pasangan monokrom, ga taudeh kayak kurang berwarna gitu. Makanya si monokrom butuh si colorfull. Eittt, si colorfull juga kudu perlu punya pasangan monokrom karena kamu perlu orang yang melengkapimu. Apalah arti hidup berwarna-warni tanpa ada yang benar memaknainya. Iya, karena introvert paham betul dalam menghayati perasaan (apasih ga jelas banget ah wkwk)
Gimana-gimana? Udah paham belum kalau ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert?
Gak hanya ekstrovert sih yang cocok sama introvert, tapi kebalikannya pun demikian.
Introvert itu identik sekali dengan sebutan si pendengar yang baik. Kebanyakan mereka lebih memilih untuk mendengar orang bercerita daripada dia yang bercerita. Jadilah si introvert menjadi teman yang asyik untuk tempat curhat. Sedangkan, ekstrovert dia cenderung hobi sekali bercerita atau bisa saya umpakan sebagai seorang “pendongeng”.
Saya pribadi sangat senang mendengarkan teman ekstrovert saya bercerita, begitu pula teman saya. Teman saya yang ekstrovert kadang sering lupa waktu kalau sudah bercerita. Mereka juga tak pernah kehabisan topik untuk dibicarakan. Sepengalaman saya, temen-temen ekstrovert akan merasa bosan dan jenuh jika hanya berdiam-diaman. Maka, mereka akan mencari atau mengajak orang untuk sekadar berbincang receh.
Nah ini yang terakhir kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert yakan? Karena jikalau semua orang ingin bercerita, lantas siapa yang mendengarkan? Ya walaupun introvert juga butuh didengarkan hahaha.
Ekstrovert bercerita, introvert mendengarkan. Dah fix cocok!
Sekian artikel mengenai Ekstrovert adalah Pasangan yang Cocok untuk Orang Introvert, semoga kamu semakin tau ya tentang dirimu :D
Baca juga tentang kepribadian introvert, Introvert juga Bisa Ngomong.
Jadi, kalo ada bapak dan ibu di rumah, saya merasa mereka bisa saling melengkapi. Ya, ini dasar pengamatan saya kenapa mereka bisa cocok. Introvert saya katakana adalah sosok manusia yang tenang, walau terkesan seperti sombong tapi sebenarnya dia adalah sosok manusia yang tidak ingin salah mengambil tindakan. Si rame inilah yang paling pas menetralkan sifat si tenang. Jangan tenang-tenang mulu, ramein aja haha.
Nah itu alasan pertama, kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert. Intinya hidup si introvert bakal lebih rame jika ada si ekstrovert.
2. Si Gengsi vs Si Agresif
Introvert itu lebih menyukai pola komunikasi berupa teks yakni chat. Sedangkan ekstrovert mereka menyukai pola komunikasi berupa verbal. Iya, bagi introvert kalo bisa chat kenapa harus ditelpon (gue banget sih ini). Sedangkan si ekstrovert merasa lebih leluasa jika percakapan secara langsung, kamu ke aku *eaa. Si Gengsi? Why introvert gengsi? Ini sebenarnya karakter yang saya amati dari diri saya. Kemungkinan teman-teman disini tidak sepakat, it’s okay.
Si Gengsi saya maksudkan bahwa orang yang introvert cenderung merasa malas untuk memulai sebuah percakapan, merasa enggan kalau chat duluan sama si dia (aduhhh). Pokoknya gengsi dalam artian tidak ingin berinisiatif untuk memulai duluan. Sedangkan ekstrovert adalah tipe seseorang yang berani untuk memulai, dan tidak takut atas segala konsekuensinya. Misalnya cuman di read doang gitu hahaha. Si Agresif memang begitu, ketika terlintas kepikiran seseorang (rindu mungkin) dia tidak segan untuk menghubungi orang itu. Atau ketika berada di halte lagi duduk bersebelahan dengan orang lain, dia tidak segan untuk sekadar menyapa atau berbasa-basi bertanya.
Inilah alasan kedua kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert :v
Introvertkan gengsian orangnya, gak asik kalo gak diagresifkan oleh si ekstrovert .
3. Si Kalem vs Si Barbar
Kemudian, ini alasan ketiganya kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert.
Jika dilihat dua tipe ini sangat berbanding terbalik yah? Tapi, tenang. Dengan perbedaan-perbedaan itulah yang membuat rasa semakin meriah (asyik).
Kenapa introvert itu kalem? Karena dia tipe orang yang pengen cari aman, pengen hidup tentram. Buktinya jika seorang introvert merasa lelah dan butuh melepaskan pikiran, dia tetap melakukan hal-hal yang kalem beutt. Misalnya, lebih memilih menyendiri, membaca buku, menonton film, atau menulis.
Ekstrovert manusia barbar! Itu kata teman saya. Barbar dalam artian hobi bergerak aktif. Jika si kalem kerjaannya kalem, maka barbar kerjaannya barbar. Si barbar jika sedang galau atau bosan, langsung saja ajak jalan-jalan, ajak ketemuan, ajak ngobrol, udah deh hilang kegabutannya.
4. Si Monokrom vs Si Colorfull
Si monokrom dalam artian bahwa introvert memiliki cara pandang yang sederhana. Sedangkan, ekstrovert penuh dengan warna atau colorfull. Mudah saja membuat introvert bahagia, sekedar melihat tata ruang yang minimalis sudah membuatnya bahagia. Kalau saya sendiri merasa adem, kalau tata ruangan itu tidak banyak pernak-pernik, warnanya pun yang monokrom banget seperti abu-abu, agak gelap seperti coklat, atau warna yang soft seperti ungu muda, pastel. Dalam berpakaian si introvert cenderung memilih warna-warna yang tidak membuatnya menjadi pusat perhatian, orangnya sederhana banget pokoknya deh.
Sayang banget kalo monokrom punya pasangan monokrom, ga taudeh kayak kurang berwarna gitu. Makanya si monokrom butuh si colorfull. Eittt, si colorfull juga kudu perlu punya pasangan monokrom karena kamu perlu orang yang melengkapimu. Apalah arti hidup berwarna-warni tanpa ada yang benar memaknainya. Iya, karena introvert paham betul dalam menghayati perasaan (apasih ga jelas banget ah wkwk)
Gimana-gimana? Udah paham belum kalau ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert?
Gak hanya ekstrovert sih yang cocok sama introvert, tapi kebalikannya pun demikian.
5. Si Pendengar vs Si Pendongeng
Introvert itu identik sekali dengan sebutan si pendengar yang baik. Kebanyakan mereka lebih memilih untuk mendengar orang bercerita daripada dia yang bercerita. Jadilah si introvert menjadi teman yang asyik untuk tempat curhat. Sedangkan, ekstrovert dia cenderung hobi sekali bercerita atau bisa saya umpakan sebagai seorang “pendongeng”.
Saya pribadi sangat senang mendengarkan teman ekstrovert saya bercerita, begitu pula teman saya. Teman saya yang ekstrovert kadang sering lupa waktu kalau sudah bercerita. Mereka juga tak pernah kehabisan topik untuk dibicarakan. Sepengalaman saya, temen-temen ekstrovert akan merasa bosan dan jenuh jika hanya berdiam-diaman. Maka, mereka akan mencari atau mengajak orang untuk sekadar berbincang receh.
Nah ini yang terakhir kenapa ekstrovert itu pasangan yang cocok untuk orang introvert yakan? Karena jikalau semua orang ingin bercerita, lantas siapa yang mendengarkan? Ya walaupun introvert juga butuh didengarkan hahaha.
Ekstrovert bercerita, introvert mendengarkan. Dah fix cocok!
Sekian artikel mengenai Ekstrovert adalah Pasangan yang Cocok untuk Orang Introvert, semoga kamu semakin tau ya tentang dirimu :D
Baca juga tentang kepribadian introvert, Introvert juga Bisa Ngomong.